MENGATASI GODAAN PRA-NIKAH
Teh Sasa, saya seorang akhwat yang rajin pergi ke pengajian umum. Calon suami saya juga sering hadir di pengajian yang sama. Alhamdulillah, kami berkenalan di pengajian tersebut dan sekarang saya sudah dikhitbah.
Insya Allah, dua bulan lagi kami akan menikah. Permasalahannya, saat kami jalan bersama, dia suka memegang tangan saya dan memeluk secara agresif. Setiap diberi tahu (bahwa hal itu dilarang), dia malah lebih berani dan menyengajakannya. Bagaimana solusinya ya teh agar saya tidak tergoda dan kebablasan sebelum menikah?
Jawaban :
Ukhti perlu berhati-hati selama menunggu hari pernikahan tiba yang memang rawan godaan. Saat-saat seperti ini sekaligus juga menjadi saat untuk menilai sejauh mana kadar cinta calon pendamping, apakah cintanya karena nafsu semata ataukah cinta dengan menjaga kesucian calon pasangannya. Belum terlambat untuk merenung ulang keputusan yang telah ukhti buat. Tingkatkan shaum (sunah), doa, dan dzikir pada Allah Swt.
Perlu diketahui bahwa ketika masih berstatus khitbah, kedekatan (bersentuhan) antara laki-laki dan perempuan masih haram karena khitbah bisa berakhir ke pernikahan dan bisa juga tidak. Wallahu ‘alam.
Untuk akhwat lain yang mengalami masalah serupa, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan.
1. Perkuat Benteng Iman dan Taqwa
Allah Swt. berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Dan ciri orang yang bertakwa dijelaskan dalam ayat-Nya berikut ini.
الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَهُمْ مِنَ السَّاعَةِ مُشْفِقُونَ
“
Yaitu) orang yang takut (azab) Tuhannya sekalipun mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan tibanya hari kiamat.” (Q.S. Al-Anbiyaa’ [21]: 49)
2. Yakin Bahwa Allah Selalu Melihat Setiap Saat
Dalam salah satu ayat-Nya, Allah berfirman,
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang hadir.” (Q.S. Qaaf [50]: 18)
Selain itu, Rasulullah Saw. juga pernah bersabda tentang ihsan. Sabda beliau, “Ihsan adalah engkau menyembah atau mengabdi kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika kamu tidak dapat melihatNya, sesungguhnya Dia melihat kamu.”
3. Konsisten Menjaga Pergaulan dan Saling MengingatkanRasulullah Saw. pernah bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka sekali-kali jangan berduaan (berkhalwat) dengan seorang wanita di tempat yang sunyi, sesungguhnya setan akan menjadi pihak ketiganya.” (H.R. Ahmad)
Hendaknya, orang yang sedang dalam masa antara khitbah dan nikah harus mampu menjaga lisan agar tidak berbicara yang mengandung unsur dosa, menjauhi kontak fisik atau bersentuhan, saling menjaga pandangan mata, aurat, dan kemaluan.
4. Mendamba Syahid di Jalan Cinta
Apabila manusia berusaha dengan segenap tenaga untuk meredam keinginan berbuat negatif karena takut kepada Allah semata, maka tidak ada balasan yang layak baginya kecuali surga. Orang seperti ini akan menemukan kedamaian, ketenteraman, kenyamanan dengan cinta yang derajatnya lebih tinggi yang akan mampu menyelamatkannya di dunia dan akhirat.
Rasulullah Saw. bersabda: “Ada tiga hal yang barangsiapa berada di dalamnya, ia akan mendapatkan kelezatan iman, yaitu hendaklah menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari lainnya. Hendaklah mencintai seseorang hanya karena Allah. Hendaklah membenci untuk kembali kepada kekafiran, sebagaimana ia tak suka dilemparkan ke dalam api neraka.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Wallahu ‘alam bisawab.
0 komentar:
Posting Komentar