• RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter

Jumat, 08 Juli 2011

Tidak Mau Putus Dengan Pacar Yang Sudah Dinodai


Tidak Mau Putus Dengan Pacar Yang Sudah Dinodai

Tanya; Assalamualaikum wr wb. Dear mba ade.
Saya laki2 20 thn, saat ini saya sedang kebingungan, hubungan saya dengan pacar saya sedang diujung tanduk. Dia meminta putus karena merasa sudah tidak ada kecocokan diantara kami berdua, tapi saya bersikeras menolak berpisah karena kami telah berhubungan intim beberapa kali. Jujur, dari diri saya sendiri saya tidak akan sampai hati dan tidak tega menyetujui kemauan dia untuk putus. Sebisa mungkin saya tetap mempertahankan hubungan kami walaupun pacar saya itu marah, menjelek2kan, mencaci maki & menghina saya agar kami putus, tapi saya tetap tidak ingin kami putus. Saya tidak marah dan menganggap wajar sikap pacar saya yang seperti itu, karena merasa kesalahan ini terjadi akibat perbuatan saya sendiri. Saya merasa diri saya sangat, sangat bersalah dan berdosa. Dalam pikiran saya terbesit, bagaimana masa depan pacar saya jika kami benar2 putus? Apakah dia mampu bertahan menghadapi semua ini? Ada kah laki2 yang mau menerima dia apa adanya jika kami benar2 putus? Itu lah yang membuat saya tidak akan sampai hati melepas dia walopun dia sangat menginginkan kami putus. Saya sangat ingin betaubat dan ingin membimbingnya di jalan Allah. Saya sangat menyayanginya, saya sangat ingin mempertanggungjawabkan perbuatan saya. Tapi yang terjadi, pacar saya malah mencaci maki saya dan terus menerus berkata bahwa kami tidak ada lagi kecocokan n telah berbeda prinsip dan tetap menginginkan putus, padahal saya telah mati-matian untuk memahami n mengerti pacar saya. Apa pun kemauannya telah saya turuti mulai dari selalu mengalah, tidak menentang kemauannya, memberi dia perhatian lebih dan semua yang dia inginkan saya usahakan bisa terpenuhi tapi selalu saja berujung pada keinginannya untuk putus (sebagai tambahan cewe saya termasuk tipe cewe yang mudah berubah mood & keras kepala). Karena itu apa yang harus saya lakukan menghadapi semua ini mba? Apa jalan terbaik yang harus saya tempuh? Jujur, saya punya niat akan terus bertahan sampai akhir demi menyelamatkan hubungan kami berdua, karena berbagai alasan saya di atas.. Terima Kasih.

Jawab:

Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Jika saya katakan bahwa apa yang kamu lakukan dengan pacarmu itu adalah sebuah perbuatan dosa besar, tentu kamu sudah mengetahuinya. Karena saya baca diuneg-unegmu kamu berkeinginan untuk mengajak pacarmua bertobat.

Jika saya katakana bahwa perbuatan zina itu adalah sebuah perbuatan yang amat terlarang didalam Islam dan bagi pelakunya harus melakuan taubat Nashuha dan benar-benar minta ampun pada Allah SWT tentu kamu sudah tahu. Karena di uneg-unegmu kamu mengatakan akan membimbing pacarmu di jalan Allah SWT.

Untuk kedua point diatas, saya senang membacanya. Semoga kamu tidak berputus asa dan t idak pernah merasa lelah dalam menjalani jalan taubat ini. Taubat untuk sebuah perbuatan zina harus dilakukan dengan cara meminta ampun kepada Allah SWT, benar-benar menyesalinya dan berjanji untuk tidak akan pernah mengulanginya lagi diwaktu-waktu yang akan datang serta mengiringi penyesalan tersebut dengan banyak-banyak melakukan perbuatan yang baik, banyak melakukan amal sholeh dan kebajikan serta semakin memperbanyak melakukan ibadah.

Baik, sekarang baru kita bahas masalahmu.
Hampir semua wanita rasanya memiliki sebuah mimpi yang sama, yaitu memiliki seorang suami yang setia, bisa membuatnya merasa sebagai seorang dewi (baca= merasa bisa terbang kea wan karena tersanjung oleh cinta dan perhatian yang diberikan oleh pasangannya), bisa melindungi dirinya, bisa membimbing dirinya dan merupakan sosok yang memiliki kelebihan dibanding dengan dirinya (sekecil apapun kelebihan itu). Untuk detail selanjutnya dari gambaran pangeran impian ini umumnya bersifat amat subjektif. Pada gadis A, yang dimaksud dengan bisa membimbing dirinya itu mungkin dalam bentuk sifat kebapakan dan penyabar; tapi bagi gadis B yang dia maksud dengan bisa membimbing dirinya itu mungkin dalam bentuk usia yang terpaut jauh lebih tua dari dirinya; lain lagi bagi gadis C yang menggambarkannya dengan sosok yang memahami ilmu agama dan membimbing istriya untuk memahami dan menerapkan ilmu agama tersebut. Semuanya bersifat amat subjektif pada tiap-tiap orang tergantung pada karakter dan sifat serta budaya seseorang. Ada gadis yang mematok kaku standar yang dia inginkan, ada yang lebih lunak (beberapa point terpenuhi sudah cukup), ada yang amat sangat fleksibel (yang terakhir ini biasanya karena budaya yang membentuk dirinya mengajarkan dia untuk menjadi sosok seperti ini, sosok yang supel, mudah menyesuaikan diri dan easy going). Standar tentang pangeran impian ini rasanya memang sebuah keharusan bagi seorang wanita. Ini karena pada si pangeran impian tersebutlah dia kelak akan menghabiskan sisa hidup bersamanya, bersama-sama menghidupkan sang waktu dan bersama-sama dalam susah dan senang sampai akhir usia. Inilah yang dilihat oleh seorang wanita ketika dia berhubungan dengan seorang laki-laki dan memutuskan bahwa laki-laki inilah yang akan menjadi suami dan ayah bagi anak-anaknya.

Tapi, dalam perjalanan waktu, kadang tanpa sengaja terungkap sisi buruk dari pangeran impian yang dia temui. Bukan sisi buruk mungkin tepatnya ya. Tapi lebih kea rah sisi yang tidak berkenan. Hal ini bisa terungkap melalui cerita dari pihak lain yang dia dengar, bisa juga dia temukan sendiri dalam perjalanan waktu. Jika sudah begini, maka ada dua jalan yang harus dia ambil. Memutuskan untuk meneruskan rencana dengan laki-laki yang dia perkirakan pangeran impian tersebut atau menghentikan rencana sampai disini dan berharap akan menemukan pangeran lain yang lebih baik. Keputusan apapun yang diambil, resiko yang harus diterima sama beratnya. Nah, inilah yang sekarang tampaknya dialami oleh gadismu. Dia memutuskan untuk menghentikan rencana untuk bersama dengan dirimu. Kamu, apa boleh buat, harus menerima keputusan ini dengan ikhlas. Nggak usah bingung memikirkan masa depan gadismu itu bagaimana jika putus dengan dirimu karena bisa jadi dalam bayangan gadismu itu, dia akan memperoleh kehidupan yang lebih baik justru jika tidak bersama dengan dirimu dan hal yang sama akan terjadi juga pada dirimu. Tidak usah mempertahankan dia dengan sekuat tenaga karena seseorang yang ingin bebas akan melakukan apapun caranya untuk bisa bebas, termasuk mengeluarkan sisi-sisi buruk dari dirinya yang selama ini tidak pernah muncul di permukaan (seperti jadi galak, jutex, menampilkan diri sebagai figure yang kasar, dll). Bisa jadi dalam benak gadismu, lebih baik putus sekarang daripada bercerai nanti (urusannya jadi lebih ribet, apalagi jika sudah punya anak). Jadi, menurut saya daripada kamu menghabiskan energy dan waktu untuk mempertahankan dia lebih baik kamu berkonsentrasi untuk terus menerus melakukan langkah taubat. Ingat loh, kamu tuh sudah melakukan dosa zina. Jangan main-main dengan dosa besar tersebut, apalagi menganggap sepele. Hukuman bagi seorang pezina yang enggan melakukan taubat itu amat sangat berat. Ayo, mulai sekarang rencanakan titian jalan pertaubatan yang lebih baik yang akan ditempuh.

Demikian semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh








0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2010 i love islam - All Rights Reserved.
Designed by Web2feel.com | Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com | Affordable HTML Templates from Herotemplates.com.